Oto Melara 76 mm : Meriam Reaksi Cepat TNI-AL

KRI Karel Satsuit Tubun 356 - salah satu fregat kelas Van Spijk TNI-AL yang dibekali meriam Oto Melara

Meriam Oto Melara 76 mm terhitung sebagai meriam yang banyak di gunakan sebagai meriam utama di berbagai jenis pada kapal perang, meriam yang di produksi oleh perusahaan Otobreda Italia ini walaupun mempunyai kaliber yang tidak begitu besar namun bisa diandalkan, sehingga banyak dipercaya oleh produsen kapal perang di dunia untuk di pasang di atas kapal perang produksi mereka, mulai dari jenis kapal patroli, korvet hingga fregat.

Meriam Oto Melara 76 mm ini mampu menembak dengan kecepatan tinggi (rapid fire) sehingga cocok untuk digunakan sebagai meriam penangkis serangan udara, baik berupa peluru kendali maupun pesawat terbang dan helikopter. Dengan kaliber sebesar 76 mm, juga mampu digunakan sebagai meriam anti kapal permukaan, amunisi yang di pakai meriam ini terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah jenis amunisi armour piercing, incendiary, directed fragmentation dan lain-lain, sedang untuk jarak tembak tergantung pada sudut tembakan dan material amunisi yang di gunakan, namun secara umum jarak tembak bisa mencapai antara 5.000 meter hingga 20.000 meter.

Meriam Oto Melara di KRI Diponegoro, fregat kelas SIGMA

Otobreda sebagai pabrikan Oto Melara 76 mm, juga mengeluarkan produk Meriam 76 mm dengan kubah anti radar sejak beberapa tahun yang lalu, untuk saat ini salah satu kapal yang sudah menggunakan kubah stealth dari Otobreda adalah kapal perang dari jenis fregat kelas Fridtjof Nansen milik Angkatan Laut Norwegia.

Sedang untuk penggunaan Meriam Oto Melara 76 mm dengan kubah standar TNI AL tercatat sebagai salah satu penggunanya, meriam ini dapat kita jumpai pada empat korvet SIGMA yang baru saja datang ke Indonesia. Tapi jauh-jauh hari sebelumnya, Oto Melara juga sudah menjadi standar persenjataan pada enam fregat TNI-AL kelas Van Spijk yang dibeli bekas dari Angkatan Luat Belanda pada tahun 90-an. Jadi Oto Melara bukan sesuatu yang baru lagi, dan teknologinya sudah dikuasai penuh oleh TNI-AL.

Dua tipe Oto Melara - gambar atas menunjukkan kubah versi stealth yang lebih baru

Oto Melara saat memuntahkan amunisi 76 mm

Namun Indonesia bukan yang pertama untuk kawasan Asia Tenggara sebelumnya sudah ada Malaysia dan Thailand yang telah menggunakannya terlebih dahulu. Tidak dapat di sangkal lagi, Meriam Oto Melara 76 mm merupakan meriam yang banyak di minati oleh angkatan laut dunia, lebih kurang 53 Angkatan Laut telah menggunakan meriam jenis ini.

Visual bagian internal meriam Oto Melara

Oto Melara dalam proses pabrikasi

Sekedar informasi, sejak september 2006 lalu Iran telah mengumumkan produksi masal meriam yang di beri nama Fajr 27, yang tak lain dan tak bukan merupakan hasil reverse-engineered meriam Oto Melara 76 mm ini, yang jadi pertanyaan iseng adalah… kapan giliran indonesia bikin reverse-engineered meriam ini? (dikutip dari www.tniad.mil.id)

Tipe : Naval gun
Negara pembuat : Italy
Weight 7500 kg (without ammunition)
12.34 kg (complete round)
Shell 76 mm × 900mm (complete round)
Caliber 62 caliber 76 mm
Elevation -15°/+85°
speed:35°/s (acceleration: 72°/s²)
Traverse 360°
speed: 60°/s (acceleration: 72°/s²)
Rate of fire Compact: 85 round/min
Super Rapid: 120 round/min
Muzzle velocity 925 m/s
Maximum range Compact: 20,000 m (HE round at 45°)
Super Rapid: 30,000 m (HE round at 45°)
Feed system Magazine: Compact: 80 ready rounds on gun mount
Super Rapid: 85 ready rounds on gun mount

7 responses to “Oto Melara 76 mm : Meriam Reaksi Cepat TNI-AL

  1. OK…
    ayo INDONESIA~

    Suka

  2. Laut kita dijelajahi dan dikuras ikannya oleh kepal berbendera asing.

    Ayo maju..maju.. ayo maju maju…di laut kita jaya.

    Suka

  3. soekarnoismLEFT

    mao tidak mao harus tambah armada kapal perang enggak ada yang laen ! plus modernisasi senjata juga! sedangkan untuk marinir tambah/modernisasi RANPUR+MLRS+ARTILERI ! semua ini syarat mutlak utk mengamankan wilayah laut NKRI

    ps: perhatikan kesejahteraan prajurit juga

    Suka

  4. DPRT PAN PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL MENDUKUNG APABILA TNI.AL JUGA MEMILIKI KAPAL INDUK TUK ARMADA TIMUR,BERIKAN KESEMPATAN KEPADA TNI.AL TUK MEMEKARKAN DIRI DENGAN SKADRON PATROLI MARITIM,DENGAN PESPUR JENIS MIG.29K,SU.33,MIG.35.DPRT PAN PONDOK KARYA PONDOK AREN MEYAKINI DENGAN KAPAL INDUK TERSEBUT BLACKFLIGHT DAPAT BERKURANG KALAU PERLU SERGAP DAN HANCURKAN.HREE DARMA SANTY,KERJA KERAS,KERJA CERDAS,KERJA IKHLAS SAUDARAKU…(EKO BUDI WIBOWO KADER PAN)

    Suka

  5. DPRT PAN PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL MENGAMANATKAN SECARA TEGAS AGAR ANGGARAN RENSTRA 2012-2025 GAJI KESEJAHTERAAN TAMTAMA,BINTARA,PURNA,LEGIUN VETERAN SERTA PEJUANG 45 MAUPUN WARAKAURINYA,KESEJAHTERAANNYA DITINGKATKAN 25-30%,APALAGI TENTANG PERUMAHANNYA DIPERHATIKAN.GUNAKAN MODAL PERBANKAN DALAM NEGERI AGAR DAPAT MEMBANTU PRAJURIT KITA MEMILIKI PERUMAHAN…PRAJURIT SETUJUKAH USULAN INI?.PARTAI AMANAT NASIONAL PUNYA AMANAT MEMIKIRKAN AKAN NASIB PRAJURIT KITA DIMANA SAJA SAUDARAKU BERADA.

    Suka

  6. Ping-balik: AK-230 : Kanon Reaksi Cepat Korvet Parchim TNI AL | IndoMiliter

  7. Ping-balik: Bofors 57mm MK.2 : Meriam Reaksi Cepat FPB-57 TNI AL | IndoMiliter

Tinggalkan Balasan ke MICHAEL Batalkan balasan