FH-2000 155mm : Meriam Kaliber Terbesar Armed TNI AD

Meski dikenal sebagai surganya koruptor Indonesia, dan kerap bersinggungan dengan wilayah perbatasan NKRI, namun nyatanya hubungan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Singapura cukup harmonis. Salah satu indikasinya bisa dilihat dari adopsi alutsista kelas berat milik TNI AD yang diimpor dari Singapura, yakni meriam FH-2000. Meski didatangkan dari Singapura, FH-2000 cukup monumental bagi satuan artileri medan (Armed), pasalnya inilah meriam dengan kaliber terbesar (155 mm) yang saat ini dan satu-satunya jenis yang digunakan TNI AD.

FH-2000 mulai diluncurkan pada tahun 1993 dan pertama dioperasikan oleh Batalion Artileri Singapura ke-23 pada tahun 1995. Tidak banyak FH-2000 yang dimiliki TNI AD, jumlahnya hanya 6 unit meriam, dan saat ini ditempatkan sebagai elemen kekuatan di Resimen II Armed/Sthira Yudha, salah satu satuan komando dibawah Divisi Infantri 1/Kostrad TNI AD yang bermarkas di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat.

Dibanding jenis meriam konvensional yang umum digunakan oleh TNI AD, FH-2000 merupakan jenis meriam howitzer yang dapat dijalankan secara mobile dengan dua mekanisme. FH yang artinya Field Howitzer dapat ditarik/digandeng layaknya meriam biasa, ditarik dengan truk angkut berat. Tapi lain dari itu, FH-2000 dapat bergerak sendiri, pasalnya meriam rancangan dan produksi dari Singapore Technologies (ST) Kinetics ini memiliki mesin penggerak berjenis Diesel berdaya 75 hp. Dengan mesin ini memungkinkan meriam bergerak secara mendiri (self propelled) dengan kecepatan 10Km per jam tanpa perlu ditarik kendaraan pengangkut.

FH-2000 merupakan pengembangan dari sistem meriam FH-88 yang pertama kali diproduksi pada tahun 1983 dengan menggunakan komponen yang sama.Pada awalnya sejumlah meriam FH-88 banyak yang menggunakan kaliber laras 52mm dan 39mm, seiring dengan perkembangannya kaliber laras 52mm dirasa cocok diaplikasi ke meriam generasi terbarunya (FH-2000).

Saat Howitzer digunakan platform pendukung penembakan menggunakan struktur tripod mekanis. Beban tembakan di transmit ke permukaan tanah melalui tripod ini, isolasi silinder hidrolik dari platform ini cukup handal untuk digunakan. FH2000 juga dapat mengaplikasi serangkaian sistem pengamatan optik ke elektro-optik. Sistem pengamatan ini bisa dihubungkan kedalam kontrol penembakan di komputeri. Di bagian belakang meriam menggunakan mekanisme semi-otomatis, bagian ini terbuka secara otomatis selama counter recoil digunakan. Kontrol elektronik dan hidrolik power mendorong ceklikan ram proyektil masuk ke ruang barel dengan konsistensi tinggi.

Inovasi pengembangan FH-2000 kini terus berlanjut, ST Kinetics juga membantu Turki dalam perancangan dan manufaktur dari meriam towed howitzer sistem buatan dalam negerinya sendiri (155mm/52calibre) bernama “PANTHER”. Artileri ini dibangun dengan mengambil dasar FH-2000 yang telah ditingkatkan, salah satunya penggunaan Diesel Auxiliary Power Unit (APU) berkekuatan160 hp (aslinya 75 hp), sehingga mampu memberikan kecepatan self-propelled 18km per jam.

FH-2000 juga dapat dimasukkan ke dalam kabin C-130 Hercules

FH-2000 mempunyai jangakaun tembak efektif 19 Km dengan amunisi M107, sedangkan jarak tembak maksimumnya bisa mencapai 40 Km. Kiprah industri pertahanan Singapura memang mengagumkan, negara pulau dengan luas wilayah tak sampai sebesar DKI Jakarta ini nyatanya memiliki artileri medan yang cukup kuat, bahkan dari sisi teknologi justru mampu melangkahi saudara tuanya, Republik Indonesia. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Spesifikasi FH-2000
Tipe : Howitzer
Manufaktur : ST Kinetics
Berat : 13,2 ton
Panjang : 12,9 meter
Lebar : 9,73 meter
Awak : 6 orang
Kaliber : 155 mm
Elevasi : -3°/+70°
Jarak Tembak Efektif : 19 Km
Jarak Tembak Maksimum : 40 Km
Mesin : Air-cooled turbo charged diesel 75 hp (56 kW)

21 responses to “FH-2000 155mm : Meriam Kaliber Terbesar Armed TNI AD

  1. i love Indonesia

    Mas,saya pernah baca di website pussenarmed,saat ini howitzer2 tersebut hanya disimpan di bengpuspal karena enath rusak/tidak bisa dipakai

    Suka

  2. terorisKAMPRET

    nasib militer yg terlalu “infantry” minded yah gini,enggak punya MBT,enggk punya arty yg mumpuni,enggak punya MLRS….lha 2 mantan jendralnya aja masih ngomong “…tanah indonesia tak bisa menahan bebab MBT…” 🙂

    Suka

  3. gmana ceritanya tuh meriam,br beli dah rusak.kalah sama mbah hispano yg udah lebih dr 50 thn umurnya masih dpake sm paskhas.pake kaleng kali bahan buatnya.kalo dibilang gak bs makenya kyknya klise bener.pasti unsur korupsi karena AD biasa beli brg kacangan harga brg paten.knapa sih gak pesen ama jerman ato belgia aja yg dah dikenal raja meriam tahan banting?atau karuan AD pake MLRS aja kyk marinir

    Suka

    • terorisKAMPRET

      howitzer LG-1 105mm marinir awet banget tuh gan malah sempet ikut berkiprah di aceh waktu perang ama GAM,AD kan selalu pengen “beda” dr marinir, saudara tua gituu looh…tempo hari pengen punya MLRS malah milih WR-40 langustanya polandia…padahal kalibernya sama kyk RM-70 grad 122mm

      Suka

  4. padahal ya gan,kalo TNI memiliki commonality sista di semua matra pasti gak nyulitin korps logistiknya.jd bs beli banyak sekaligus shg dikasih lisensinya,jadi deh alih teknologi.ini beli barang kyk juragan bogor,beli gado2,brapa bln dah rusak.coba kalo dipikir,harusnya yg cepet rusak itu sista marinir.geser sana,geser sini.emang jendral2 AD kita masih mental tentara teritorial kyk KNIL yg percaya indonesia paling banter cm lawan exterimist doang,kalopun di serang dr luar paling banter 1 batalion,naek spedah pula!

    Suka

    • terorisKAMPRET

      “NAEK SEPEDAH” 🙂 ya begitulah kenyataan dilapangan gan…AU ama AL pelan2x udah menstandarisasikan amunisi dan kaliber peluru supaya kgk logistic nightmare,kalo AD ???? jaman ORBA khan emang sengaja AU ama AL dibikin ribet,tp mereka tetep survive tuh….kalo masalah strategi hanya teretorial yah indo khan ZERO ENEMY 😛 jd tentara cuman buat gebuk separatis dan bertahan dr agresor WTF?…coba kalo agresor sekelas USA ngebom jakarta ama surabaya trus sekat selat2x strategis mampus indo

      Suka

  5. he he US gak akan ngotorin tangannya dgn turun langsung karena indo scara politis masih dihargai dunia.yg hrs dikhawatirin cecunguk2nya di asia yg selalu berupaya indo scr militer gembos.salah satunya ya itu,jual alutsista kacangan ke indo.AD dr dulu mang cenderung barat karena jenderalnya kapitalis smua (liat aja ada M16 dpegang RPKAD waktu pemakaman pahlawan revolusi th 65.padahal tentara US aja br terima thn 64 sedangkan TNI saat itu pake AK47 atau tokarev)

    Suka

    • terorisKAMPRET

      jendral kapitalis=kapitalis birokrat 🙂 koreksi gan yang pertama kali pake M-16 varian awal (AR-15) justru menpor brimob (brimob rangers)…RPKAD mah anak bau kencur waktu jaman taun ’60an, lha namanya br kesohor pas jaman bunuh2xan orang “kiri” 1966-1967 kok…justru dr AD yang kesohor dan battle proven pd jaman segitu adalah divisi KUJANG dr kodam siliwangi dan BANTENG RAIDER dr kodam diponegoro

      Suka

  6. makasih gan koreksinya.memang betul kita kkurangan dana.tp banyak cara untuk memaksimalkan potensi yg ada.salah satunya itu,commonality alutsista shg lebih murah ongkos produksi/pengadaanya.jgn belang bonteng.dlm skala ekonomis sederhana aja beli macem2 ketengan jelas lebih mahal drpd beli satu macam grosir.negara kaya macem US aja berfikir bgitu waktu merancang F35 untuk semua matra (AF,Navy & marine).ingat,commonality is the key

    Suka

  7. DPRT PAN PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL BANTEN TETAP MENDUKUNG TNI.AD KITA MENAMBAH ARSENAL TEMPURNYA.BILA,NEDERLAND( ANGGOTA PARLEMENNYA ) MENOLAK AJUAN TNI AGAR DAPAT MEMBELI MBT.LEOPARD NEGARA TSB…MARI KITA BERALIH PADA MBT.T.80U,MBT.T.90 RUSIA,PT.91 POLAND…WAHAI SAUDARAKU,…KALAU MEREKA BERTANYA HUMAN RIGHT KENAPA HARUS ADA PEMBANTAIAN DIRAWA BAGE?,KENAPA HARUS MENJAJAH INDONESIA 350 TAHUN?…MIKIR PAKE OTAK.

    Suka

  8. DPRT PAN PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL BANTEN MENDUKUNG PENUH PENAMBAHAN ALUTSISTA TNI,AKAN TETAPI KAMI SEBAGAI KADER PAN BERTANYA-KENAPA TNI.AD SANGAT CENDERUNG SUKA PADA BARANG BEKAS PAKAI?,BELILAH ALUTSISTA BARU AGAR UMUR ALUTSISTA TSB BISA PANJANG MIN.15 TAHUN-AGAR DAPAT DIRETROFIT/DIPENSIUNKAN?…WALAUPUN HANYA 25-30 UNIT MBT TANK ATAU SEJENISNYA AKAN TETAPI PUNYA DAYA TEMPUR YANG KUAT,WAHAI SAUDARAKU…

    Suka

  9. DPRT PAN PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL BANTEN MENYARANKAN KEPADA SAUDARAKU PANGLIMA,MENHAN-WAMENHAN,PIMP.FRAKSI PAN (KOMISI) DPR.RI AGAR TNI DALAM RENSTRA 2012-2025 TERFOKUS PADA 1.PENINGKATAN GAJI-KESEJAHTERAAN TAMTAMA,BINTARA,PURNA,VETERAN&WARAKAURI.( MIN.25-30% HRUS DINAIKKAN TARAF NOMINAL GAJI-KESEJAHTERAANNYA,). 2.PERUMAHAN PRAJURIT HARUS LAYAK.3.COBA AKTIFKAN PROGRAM TNI MASUK DESA DENGAN MENGAJAK KOMPONEN KEMENTRIAN YANG TERKAIT DIDALAMNYA,AGAR DESA TERTINGGAL DAPAT DIKURANGI DI2012-2025….

    Suka

  10. Ping-balik: TRF-1 CAESAR : Generasi Ketiga Self Propelled Howitzer TNI AD | IndoMiliter

  11. Dewan Pimpinan Ranting PARTAI AMANAT NASIONAL Pondok Karya Pondok Aren Tangsel Banten Mendukung Penuh apabila TNI.AD YON ARMED menambah alutsista howitser ini; Dimungkinkan agar YON ARMED TNI.AD juga menambah dengan howitser lainnya dari Prancis yaitu CAESAR,cuma harus merata diseluruh tanah air agar lebih efektif dalam mobilitas ARMED TNI.AD.Kalaupun diperkenankan juga menambah PUSDIKLAT ARMED TNI.AD tidak cuma di pulau jawa tapi merata.walaupun hanya pakai FH-88 sebagai latpurnya YON ARMED TNI.AD.

    Suka

  12. Dewan Pimpinan Ranting PARTAI AMANAT NASIONAL Pondok Karya Pondok Aren TANGSEL BANTEN menilai bahwa bukan hanya YON ARMED TNI.AD saja yang perlu di-mandirikan,tetapi YON ARHANUDSE-1 FALETEHAN,YON ARHANUDSE TNI.AU serta kesatuan yang lain pun juga sama,harus memiliki rudal yang jauh-sedang-pendek.kalau kami sarankan PUSDIK ARMED TNI.AD jangan terfokus dipulau jawa,mari kembangkan PUSDIK YON ARMED TNI.AD didaerah lainnya agar merata dan adil dalam pembinaan kesatuan dan bisa efektif.

    Suka

  13. Ternyata Singapura kebih Ok dr pd kt, mk saya usul kita harus mengadakan Revolusi Tehnologi. itu satu satu jalan kita mengejar ketertingalan.Lihat Miyanmar negara yg jauh terbe
    lakang dari ekknomi dan tehnologi mampu menciptakan Kapal perang Siluman.

    Suka

  14. Ternyata Singapura lebih Ok dr pd kt, mk saya usul kita harus mengadakan Revolusi Tehnologi. itu satu satu jalan kita mengejar ketertingalan.Lihat Miyanmar negara yg jauh terbe
    lakang dari ekknomi dan tehnologi mampu menciptakan Kapal perang Siluman.

    Suka

  15. ingat pak menhankam,rangking yg indonesia dapat,sangat jauh dari kemampuan yg sesungguhnya.itu hanya di atas kertas.dilapangan..?dan SDM,bukan jadi jaminan,sekarang tentara yg beratus ribu tak banyak artinya,apabila melawan banyaknya mesin perang yg sangat canggih..coba bayangkan andaikan kepulauan jawa di siapkan 1.000.000.tentara untuk melawan tembakan missile,ataupun toma hawk berjarak tembak 1500 km saja milik US,kalau sehari di hajar 1000 unit.pasti pulau jawa hangus terbakar dengan tentaranya sekali..karena R-HAN tak mungkin menandinginya….karena jaraktebanya cuma paling full hanya 200 km…fikir-2lah …ingat tahun 60-an itu dulu.

    Suka

  16. Setau ane FH2000 bukan beli tapi hibah dr singapur, namanya jg hibah n jmlhnya tanggung (cm 6 unit) gmana mo operasional? (mngkn ga dikasih suku cadang dan peralatan pndukungnya), lagipula FH2000 punya riwayat pernah gagal menembakkan peluru meriam saat uji coba th 1997 yg meledak prematur dan menyebabkan korban nyawa http://en.wikipedia.org/wiki/FH-2000. Mngkin krn itu juga TNI ga mau pake dismping jmlnya jg ga ckp 1 battery (kan jg hrs di kurangi 1 utk pusdiknya), Jd tduhan buang2 duit ga msk akal, gan..

    Suka

Tinggalkan komentar