Rudal Anti Kapal: Membelah Cakrawala Ciutkan Nyali Lawan

Ujicoba penembakan rudal Yakhot dari KRI Oswald Siahaan 354

Ujicoba penembakan rudal Yakhot dari KRI Oswald Siahaan 354

Masuk dalam keluarga artileri kapal perang, rudal anti kapal (anti ship missile) berperan untuk menghancurkan kapal yang ada di permukaan. Etalase rudal anti kapal milik TNI AL terbilang beragam.

Bila di segmen rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara punya platform yang baku, maka lain hal di segmen rudal anti kapal. Ada percampuran, alias irisan antara rudal anti kapal dengan rudal udara ke darat (air to surface missile/ASM) atau (air to ground missile/AGM). Ini tak lain, beberapa jenis rudal anti kapal, yang memang dilepaskan dari kapal, nyatanya juga terdapat versi lainnya yang dilepaskan dari pesawat tempur dan bomber. Beberapa rudal yang ‘hidup’ di dua segmen diantaranya adalah Exocet, Harpoon, Tomahawk, dan C-802.

Bahkan dalam varian yang lain, rudal anti kapal juga ditawarkan dengan platform peluncur di darat,  biasanya dengan memadukan konsep kontainer yang ditarik truk, versi ini populer diadopsi oleh Exocet, C-802, dan Styx. Dan jadilah konsep ini sebagai elemen rudal pertahanan pantai, berfungsi menghancurkan kapal perang lawan dari wilayah pantai. Pola inilah yang kini didengungkan oleh angkatan bersenjata Iran dalam menghadapi ancaman agresi militer Barat.

Untuk urusan rudal anti kapal, secara kualitas Indonesia tidak tertinggal dan bisa mengimbangi kebutuhan dalam aspek keamanan. Selain terus menambah dan memperbaharui sistem rudal anti kapal pada armada frigat, korvet, dan KCR (kapal cepat rudal). Dari segi geopolitik, dengan kian banyak kapal perang TNI AL yang dilengkapi rudal, daya deteren juga bakal meningkat. Ujung-ujungnya merupakan hal positif juga yang didapat masyarakat, setidaknya kapal asing yang mencoba melakukan misi usaha ilegal dan pengintaian jadi harus berpikir dua kali.

Perlu jadi catatan, gelar rudal anti kapal akan lebih cepat memiliki efek deteren ketimbang rudal jenis lain, pasalnya rudal di segmen ini bisa diubah untuk tujuan ofensif (penyerangan) ke pihak lain. Maka dari itu, hadirnya rudal C-802, C-705 dan Yakhont sedikit banyak akan menjadi bahan analisa ancaman bagi negara-negara tetangga. Dan harus jujur diakui, saat ini hanya di segmen rudal anti kapal, TNI dapat unjuk gigi dimata militer negara lain. (Haryo Adjie Nogo Seno)

23 responses to “Rudal Anti Kapal: Membelah Cakrawala Ciutkan Nyali Lawan

  1. 🙂 maaf yah penulis utk kesekian kalinya gw komen agak sinis thd alutisita TNI, tp hal ini berdasarkan fakta bukan karena apriori yaah 😉 ujung tombak ALRI masih didominasi oleh kapal2x tua (van speijk dan parchim) sedangkan pendukungnya hanya ada dalam jumlah yg terbatas (KS cuman 2 biji dan korvet SIGMA [minimalis] cmn 4 biji),belom lagi KCR yg dipersenjatai “seadanya”…. modernisasi ALRI kl gw liat sangat kaco (sengaja atau tidak sengaja kah hal ini(?)) yg disebabkan tidak adanya “blue print” yg jelas terhadap peran pertahanan/ketahanan di laut (lha MEF aja sampe skarang definisinya masih blur kok) contoh kecil masalah amunisi dr segi peluru ajah pindad hanya bisa produksi 5.56mm saja, gimana hrs suplay amunisi utk kapal perang yg kalibernya “warna warni” ? berarti ttp hrs impor khan? 😛

    Suka

    • Setuju sama mas Jendral, tapi dalam suasana serba galau, ya cuma inilah yg bisa membuat kita sedikit tersenyum hehehe

      Suka

      • jendralKorup

        tambah sdikit yaa 😀 melihat “keruwetan” dalam hal pengamanan laut policy pemerintah juga ambigu loh….satu sisi ada polairud, bakorkamla dan custom tp disisi laen ada ALRI yg ikut ngejar2x maling ikan LoL….overlaping wewenang seperti ini menimbulkan kebingungan dr pihak terkait “siapa yg bertanggung jawab terhadap apa”…. mo jd brown water navy ajah udah ngos2xan 😛 atau hanya bs jd penonton sajakah nasib ALRI? ada pepatah mengatakan “siapa yg menguasai lautan akan menguasai dunia” dan “jalasveva jayamahe” tp itu cuman jd slogan kosong doang….mengenai alutsista, daya deterent apa seeh yg bisa dilakukan oleh beberapa gelintir yakhont? itupun hrs menghitung expired date di si misil itu sendiri,harpoon dan exo ? bukankah 2 ini lebih tua dari yakhont? sangat miris kalo membandingkan dengan negara2x yg lebih “kere” dari indo

        Suka

    • sependapat dengan anda…indonesia katanya akan jadi macan asia,tulkan…?sedangkan mesin perang indonesia,jelas masih jauh di bawah negara tetangga.baik dari kualitas ,jumlah persenjataan,dan radar…

      Suka

  2. bahas jg min, versi terbaru dr yakhont..

    Suka

  3. tu baru senjata hebat..tingkatin terus kualitasnya.

    Suka

  4. Hrs dipisahkan tugas dan tanggung jawab antara polairud dg TNI AL dr perairan laut pantai/perairan laut dalam, perairan internasional, laut dlm situasi koflik antar dua negara dan segera pemerintah membuatnya UU serta mensosialisasikan ke masyarakat.

    Suka

  5. to indomiliter : bicara mengenai misile anti ship RI kita sperti C802,Exocet mm38/m40,yakont,harpoon,dll.tapi sy mau tanya nie rozer’:di tahun2007 TNIAL publikasikan bhwa semua kapalFPB57 nav 2pandrong sura/V lemadang class yg berjumlah 2-4 akan di pasangi C705-802.tapi ko ampe skr tahun 2013 ‘ko baru KRI hiu,layang yg ke diteksi udah bw si c802.sd sohib2 nya sprti KRI lemadang todak pandrong kok’kayak nya negativ nihil C802.gimana nih klo indomiliter nanti ulas info trbarunya.trmasuk berapa KRI tipe van sfejk yg bw yakont.rozer-rozer trimz

    Suka

  6. om jenderal korup!! masa sie gak tahu efek deterent yakont’ ketrlaluan deh om jenalkorup nih’udeh pasti dong kota2 kuala lumpur*plabuhan2 singapore*malaysia*austrlia*si timor leste dijamin rata if yakont di luncurkan ke target trsbut.om jendral korup mau buktiin seremnya yakont RI,tinggal lha ditarget yg akan jadi trget latihan tembak yakont’busyet deh pokonya pa jendral

    Suka

  7. emang betul yakont bukan lha IRBM class sprti scud-scrub lance frog misile om jendral-tapi ape susah nya klo mr yakont di fox one ke target2 pelabuhan-kota besar pantai yg jd tempat nyandar para warship-mr yakont malah mungkin lebih girang klo nyambar kota pantai,ketimbang target kapal yg kecil.hal srupa lazim juga buat excocet mm40,c802 dll.rozer

    Suka

    • waduh bro2x sebelum VS ngedekeitin pelabuhan musuh mungkin doi udah dilibas duluan ama torpedo atau AShM musuh…tau sendiri opa VS dah kgk muda lagi 🙂 kl mo skenario kek gitu mending banyakin armada kapal selam pake misil KLUB-M untuk nyalvo pelabuhan2x lebih senyappp dan mantappp 😛 tp yaitu KS nye kita kudu punya LADA atau AMUR hi3x…daripada rencana sekarang malah KS “anjing kurap kroya” yg kagak jelas dibeli wkwkwkwkwkwk 😀

      Suka

    • sorry koreksi dikit bukan KLUB-M tapi KLUB-S missile deng 😛

      Suka

  8. om jendral lupa-ampe sekarang tak satupun torpedo miliki max range 100km-yg minus 50 km macam blackshark aje butuh komat kamit doa2 akuratly nye.posisi minus 100km dari max range 300 km yakont-plus air cover skuadron hawk 209 dg AGM65G+manuver KCR-T dan ASW tentu jadi percuma libas melibas tuh si torpedo.rozer trims

    Suka

  9. uda jgn ribut, mikirin yaknot ato rudal ini itu apalagi rudal dikenyot kenyot, gampang turunin aja ki gendeng pamungkas sm ki joko bego, mau kirim aa ke negara tetangga bisa dia org gak usah pake JNE ato pos indonesia dijamin pemimpinya klenger.

    Suka

  10. lebih kepada karakter pemerintah yang kurang memiliki dedikasi dan loyalitas kepada bangsa ini, inilah yang menyebabkan kita selalu tertinggal dgn negara2 lain dari segala lini, pemerintah tidak memberi ruang yang pasti dan positif terhadap ilmuan2 berbakat dri negara kita sendiri, untuk mengembangkan tekhnologi dari segi alutista, karakter pemerintah kita cenderung berfikir dan bertindak hanya untuk kepentingan kelompok, golongan, dan diri sendiri. bagaimana kita bisa maju….

    Suka

  11. berikan ruang kepada ahli-ahli, kita indonesia miliki, dan kita sebagai masyarakat harus mendukung, penuh, kita berikan mereka harapan dan kepercayaan, maka bisa kita yakin indonesia akan menjadi negara yang akan disegani dan dihormati oleh negara2 lain….

    Suka

    • tapi saya fikir pemerintah harus juga di berikan keritikan yg membangun,agar setiap kekurangan dan kelemahan tidak di biarkan begitu saja,agar segera di perbaiki.semoga juga pemerintah buat perbandingan dengan kekuatan negara tetangga,.dan sebisa mungkin janganlah terus beli alutsista dari negara yg akan menjadi musuh di masa akan datang.US dan AUSTRALIA,.termasuk jet tempur dan helikopter tempur,kalau cuman pesawat angkut personel rasanya masih tidak jadi masalah selagi pemerintah meneliti secara detail,agar alutsista tersebut tidak menjadi beban di kemudian hari(mata musuh)

      Suka

    • YAA KALAU YAKIN MELULU PERCUMA ..SOALNYA YG DIBELI ALUTSISTA xxxx AYAM…KAPAN MAU DI HORMATI, SAYA YAKIN JELAS LAWAN AUSTRALIA AJA GAK AKAN MAMPU…BACOT BESAR……PARA PEMIMPIN TAU NGABISIN DUIT NEGARA DAN RAKYAT AJA.

      Suka

  12. setuju sekali sama han arifin. ahli2 berbakst indonesia perlu diberi ruang dan dana. coz riset itu mahal, tapi nanti kalo udah jadi hasil mantap jaya deh

    Suka

  13. HAHAHHA KASIAN BANGET BILA LIHAT TANK TNI,YG KEBANYAKAN TUA BANGET MOEDL LAMA …..CALON MACAN ASIA,.?? CALON BACOT BESAR….

    Suka

Tinggalkan komentar