Aries-LPI: Radar Intai Kapal Selam Changbogo Class TNI AL

ss-209_k-1

Bila melihat sosok kapal selam, hampir dipastikan bagian yang paling menarik perhatian adalah bentuk menara (conning tower). Alasannya karena menara adalah struktur kapal selam yang muncul paling dominan saat kapal berlayar di permukaan. Selain menyiratkan identitas jenis dan tipe kapal selam, menara kapal selam punya fungsi yang teramat penting, mulai dari tempat keluar masuk awak saat darurat, hingga berperan strategis sebagai anjungan (navigation bridge) untuk memantau langsung kondisi di permukaan. Lebih dari itu, di menara lah, segudang perangkat elektronik dan sensor kapal selam ditempatkan.

Indonesia sebagai mantan jawara Siluman Bawah Air di Asia Tenggara, dijadwalkan mulai akan kedatangan secara begerlombang kapal selam Changbogo Class dari Korea Selatan pada tahun 2015. Dengan basis rancangan dan desain kapal selam Type 209, adopsi beragam teknologi dan sistem senjata pada Changbogo Class menjadi sesuatu yang tak terlalu suilit bagi awak Korps Hiu Kencana. Kembali ke soal menara kapal selam, pada bagian ini cukup dijejali banyak perangkat. Untuk yang kasat mata, bisa ditebak terdapat navigation light, radio antenna, multipurpose antenna, attack periscope (persikop serang), lubang snorkel, dan radar antenna. Karena banyak mengumpulkan perangkat-perangkat penting, umumnya tepat di bawah menara terdapat ruang kendali operasi dan PIT (Pusat Informasi Tempur). Untuk menunjang mobilitas saat operasi, beragam antena pada menara dapat diturunkan dan disimpan di dalam kubah menara, sehingga suatu waktu menara terlihat bersih dari antena.

Nah, dari sekian banyak perangkat canggih yang nantinya melengkapi Changbogo Class TNI AL, yang sudah bisa kami identifikasi adalah keberadaan radar Aries-LPI (Low Probability of Intercept) buatan Indra, developer radar dari Spanyol. Radar Indra merupakan radar yang dilengkapi dengan teknologi signal detection system dan Low Probability of Intercept radar (LPI). Memiliki sistem resolusi tinggi dan mampu mendeteksi target kecil di permukaan. Sinyal tingkat transmisi yang rendah, pantulan radar ini membuatnya hampir tidak terdeteksi oleh radar musuh, sehingga dapat “melihat tanpa terlihat”.

chang_bogo_class_l1800px-Korean_submarine_Choi_Moosunconning-tower

Sunanan antena tampak dari atas, tiap jenis kapal selam berbeda.

Sunanan antena tampak dari atas, tiap jenis kapal selam berbeda.

changbogo class submarine

Dengan model sistem pertahanan elektronik, memungkinkan kapal selam untuk mendeteksi dan menganalisa setiap sinyal radar yang berada dalam jangkauan radar disekitar kapal selam tersebut, piranti ini dapat mengidentifikasi jenis kapal, kapal selam dan pesawat yang melintas pada ketinggian rendah.

Sistem elektronik ini memiliki teknologi RESM (Radar Electronic Support Measurement), sistem yang didasarkan pada teknologi broadband penerimaan digital. Jenis pengolahan menjamin sensitivitas tinggi untuk sistem, bahkan dalam lingkungan elektromagnetik yang padat, dan kemampuan analisis sangat cepat.Teknologi ini juga telah digunakan oleh Angkatan Laut Spanyol pada kapal selam S-80, dan kapal selam U212A Jerman. Keunggulan lain dari radar ini adalah desainnya yang modular, sehingga memudahkan bila akan dilakukan upgrade dan perbaikan.

Aries-LPI radar

Aries-LPI radar

Platform dan jalur informsasi radar Aries.

Platform dan jalur informsasi radar Aries.

Changbogo Class dibangun oleh galangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, dan rencana sebagian komponen akan dibangun PT PAL di Surabaya. Nilai kontrak pengerjaan untuk ketiga Changbogo Class adalah US$1,07 miliar. Sementara, Indra mendapat kontrak untuk pengadaanPegaso radar signal dan Aries-LPI untuk Changbogo Class dari Daewoo senilai 10 juta Euro. Mungkin karena alasan kerahasiaan, pihak pabrikan tidak menginformasikan detail spesifikasi dan kemampuan jangkauan radar Aries-LPI. (Gilang Perdana)

11 responses to “Aries-LPI: Radar Intai Kapal Selam Changbogo Class TNI AL

  1. Reaper Hunter

    Dari segi persenjataan apakah changbogo sama seperti U-209 yang kita miliki saat ini? Berarti cuma bawa 14 torpedo dong….. Masih lebih sedikit dari kasel2 tetangga, tapi yah dari pada gak sama sekali.
    Cakra dan Nanggala menantimu

    Suka

  2. ya semoga bisa di perbanyak lagi

    Suka

  3. Negara kita sekarang bukan mantan jawara siluman bawah air , tapi masih jadi jawara di Asia Tenggara !!! Karena ks kita……………………….

    Suka

  4. Kilo 877 EK, kilo 636, Amur 950, and the last but not least……..akula class

    Suka

    • Reaper Hunter

      Akula bung??? Dapet dari mana?!! Jangan2 akula yang hilang di pasifik utara yang ketemu di hawaii lagi dimakan MUTO (GODZILLA 2014)

      Suka

  5. JOFIE JOFIE JOFIE……….DI MANE MANE GAYA LOE BEGITU MULU, MALU2 IN DIEGO AJAAAHHH

    Suka

  6. akula dibeli dari penjual senjata yang butuh duit cepat

    Suka

  7. selama kapal selam gak mampu luncurkan rudal…itu cemen,…kalau cuma ngandelin torpedo aja…kapal selam rusia ada yg mampu luncurkan torpedo,rudal anti kapal permukaan dan bahkan rudal anti pesawat…itu baru stroonggg…changbogo ada radar anti udara gak???

    Suka

  8. Lho bukannya changbogo dirancang punya kemampuan VLS, dan itu artinya bisa meluncurkan rudal? TNI AL dan menhan pak poer dulu kan sdh menyatakan utk KS yg akan dibuat satu unit di korea dan dua unit di Indonesia yakni di PT PAL akan mempunyai mempunyai kemampuan VLS utk melemparkan rudal berdaya jangkau minimal 180 Km. belon apa2 ente sdh berani2an korupsi spek changbogo?

    Suka

    • Dari spek dan penuturan pihak Daewoo, rudal anti kapal seperti Harpoon dan SM-39 Exocet dapat diluncurkan dari Changbogo Class, tapi bukan dari VLS melainkan lewat tabung torpedo yang diluncurkan terlebih dahulu ke permukaan.

      Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar