M-48 76mm : Meriam Gunung Yon Armed TNI AD

Bagi Anda yang biasa memperhatikan alutsista milik TNI, seyogyanya mengenal jenis meriam yang satu ini. Punya bentuk relatif mungil dan sering dipamerkan dalam setiap defile satuan artileri medan (armed) TNI AD, ya inilah meriam M-48 kaliber 76mm, atau persisnya 76,2mm. Meriam ini termasuk kategori buyut, alias sudah memperkuat TNI AD cukup lama, setidaknya meriam mungil ini sudah memperkuat armed TNI AD sekitar 5 dekade, dan hebatnya masih terus digunakan hingga kini.

M-48 resminya adalah meriam buatan Yugoslavia, senjata ini dirancang semasa perang dingin, dan dipersiapkan untuk bergerak di wilayah pegunungan. Ini artinya M-48 harus memiliki desain yang kompak dan ringan, sehingga memudahkan mobilitas bagi awak yang mengoperasikan. Karena dituntut punya mobiltas tinggi serta bobot yang ringan, M-48 pun hanya mengadopsi spesifikasi kaliber ukuran kecil untuk kelas senjata armed, yakni 76mm.

Berat M-48 secara keseluruhan ’hanya’ 680Kg, terbilang ringan dibanding meriam kaliber 105mm dan meriam kaliber 120mm. Meriam ini menggunakan dua roda, dan untuk mobilitasnya cukup ditarik kendaraan 4×4 sekelas jip, atau truk ringan. Tapi ada yang membuat M-48 begitu khas dibanding alutsista TNI lainnya, dimana komponen meriam ini bisa diurai, sehingga bisa dibawa oleh satu regu pasukan, untuk merakitnya kembali pun relatif singkat, dalam sebuah defile penulis sempat melihat kemampuan awak Yon Armed merakit M-48 dalam hitungan dibawah 10 menit.

Sifanya yang ringan dan mobile, menjadikan M-48 sangat pas mendukung pergerakan pasukan lintas udara. Dalam beberapa latihan, helikopter Bell 412 milik Penerbad TNI AD kerap menggotong M-48 menuju area steling. M-48 pun sebenarnya sangat pas mendukung pergerakan pasukan dalam operasi gerilya, dimana M-48 juga dengan mudah ditarik oleh hewan sekelas kerbau.

Battle Proven
M-48 terbilang senjata yang battle proven, setidaknya M-48 digunakan secara aktif dalam perang di semenanjung Balkan, baik pihak Serbia, Bosnia, dan Kroasia, sama-sama menggunakan M-48 sebagai senjata pemukul di tahun 90-an. Di Indonesia sendiri M-48 punya kiprah tersendiri, salah satunya dilibatkan secara aktif dalam operasi Seroja. Tak sedikit M-48 digunakan untuk misi bantuan tembakan untuk pergerakan pasukan infantri dalam menyikat basis Fretilin.

Yang menarik untuk dicermati, TNI AD sangat mempercayakan meriam ini sebagai unsur senjata armed yang paling dominan, setidaknya ini bisa dilihat dari banyaknya batalyon armed yang masih menggunakan M-48. Dari beragam tipe M-48, yang dimiliki TNI AD adalah jenis M 48-B1-A1-I, satuan yang menggunakan adalah Yon armed dalam lingkung Kostrad dan Kodam. Satuan TNI AD yang menggunakan meriam ini adalah Yon Armed 8/76 Tarik/ Uddhata Yudha dan Yon Armed 11/76 Tarik/Guntur Geni Yudha, keduanya masuk dalam Resimen Armed 1 Putra Yudha dari Divisi Infantri 2/Kostrad. Lalu Yon Armed 9//76 Tarik/Pasopati, Yon Armed 10/76 Tarik/Brajamusti, dan Yon Armed 13/76 Tarik/Nanggala, ketiga masuk dalam Resimen Armed 2 Sthira Yudha dari Divif 1/Kostrad. Lain dari itu ada batalyon armed pengguna M-48 dilingkungan Kodam, yakni Yon Armed 6/76 Tarik Kodam VII/Wirabuana, dan Yon Armed 15/76 Tarik/Cailendra Kodam II/Sriwijaya.

NBell-412 Penerbad TNI AD tengah membawa M-48

Bila diasumsikan, masing-masing batalyon memiliki minimal 18 pucuk M-48, maka total populasi meriam ini memang masih lumayan signifikan. Ditinjau dari segi daya gempur, M-48 punya jarak jangkau proyektil antara 7.800 – 8.750 meter.Sudut elevasi laras bisa diset secara manual mulai -15/+45 derajat. Kecepatan luncur proyektil mencapai 387 meter/detik, dan dalam tingkat kesiapan tinggi, awak M-48 dapat menembakkan hingga 25 peluru per menit. Larasnya sendiri harus diganti bila telah melewati 6.000 tembakan.

Jenis amunisi yang bisa dilontarkan dari M-48 adalah HE (high explosive)-unitary, HE-Frag, HESH, HEAT, Smoke, dan Inert training. Berat untuk proyektilnya bervariasi, seperti untuk jenis HEAT (high explosive anti tank) – 5,1Kg dan HE M55 – 6,2Kg. Di lingkungan armed TNI AD, satu pucuk M-48 diawaki oleh 6 personel. Dengan menggunakan basis towed, meriam ini dapat ditarik jip hingga kecepatan maksimum 30Km/jam.

Selain Indonesia dan eks negara-negara Yugoslavia, M-48 juga digunakan oleh India, Myanmar, dan Sri Lanka. Saat ini M-48 tak lagi diproduksi, menurut kabar meriam ini telah diproduksi sebanyak 548 pucuk. Saking bekennya merian ini, M-48 juga akrab disebut sebagi ”Tito Gun,” Tito mengacu pada nama Presiden Yugoslavia kala itu, Josef Broz Tito.

M-48 milik AD Sri Lanka

Meriam M-48 memang punya perjalanan panjang dalam pengabdian, setelah dahulu digunakan untuk menggepur Fretilin di Timor Timur, kini justru pemerintah RI malah menghibahkan 6 pucuk meriam ini untuk militer Timor Leste dan 6 pucuk lainnya ke Papua Nugini. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Spesifkasi M-48 B1-A1-I
Negara asal/pembuat : Yugoslavia
Jenis : Towed gun
Kaliber : 76,2mm/ 3 inchi
Berat : 680Kg
Jangkauan tembak : 8750 meter
Awak : 6 personell

20 responses to “M-48 76mm : Meriam Gunung Yon Armed TNI AD

  1. Akhirnya muncul juga arsenal AD yang sering nongol, kalo ga salah Pindad udah bisa buat yang seperti ini kan.

    Suka

  2. wah3x janji sang empunya blog untuk membahas para “embah”nya alutsista TNI ternyata dipenuhi….thanks gan 😀 skedar bikin list “benda2x pusaka” TNI yg masih “berkeliaran”……M1937 37mm AA gun (masih dipake ama marinir loh ini),M1938 122 mm howitzer (kadang masih nongol pd waktu upacara “khusus” 😛 ),L/40 bofors 40mm AA gun (arhanud),M101 105 mm howitzer (armed),M57 grenade launcher (masih dipake ama brimob..terakhir liat waktu di aceh)

    Suka

    • Terima kasih mas Jendral untuk saran2nya… terima kasih juga sudah sering mampir dan memberi argumen yang seru dan menarik di blog ini, semoga bisa membawa pencerahan buat kita semua.. :-))

      Suka

  3. mantap nih meriam.kalo di gelar untuk ofensif pasti mantap karena ringan sehingga bs cepat di gelar untuk mendukung pergerakan infantri. pas untuk medan indo yg berbukit dan tanahnya naek turun. Bisa buat ngehajar tank juga toh….ajeep….

    Suka

    • sorry kamerad utk ofensif? ehem….baru ngedorong neeh “barang antik” personilnya udah dilibas suluan ama howitzer 155mm,kanon tank 120mm,grenade launcher,mortir dan MLRS 😛 76mm emang masih lethal utk ngadepin tank modern yah gan? lha howitzer khan pake sudut elevasi bukan senjata anti tank 🙂

      Suka

  4. mantabz bozzz kapan indonesia punya aluisista yang lebih modern lagi yahhh…….

    Suka

  5. bro orbashit, judulnya aja dah meriam. jadi ini senjata bisa untuk tembak langsung,gak perlu sudut elevasi. yg perlu elevasi itu howitzer.itupun bs buat ngehajar tank asal kena telak.lapisan atas tank lebih tipis daripada samping.nih meriam kan ada peluru HEAT, jd bs buat ngehajar Tank (tapi nembaknya jarak 1 meter kali yaa…)

    Suka

  6. DEWAN PIMP.RANTING PARTAI AMANAT NASIONAL PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL BANTEN,MENGUSULKAN AGAR TNI.AD YON ARMED JUGA MEMILIKI RUDAL JARAK JANGKAU BISA 300KM,KARNA MASA SEKARANG INI BUKAN CUMA HOWITSER SAJA;TETAPI RUDAL DARAT-DARAT PERLU DIMILIKI TNI.AD YON ARMED,–SELAMAT HUT POLRI–TAHUN.2012,KAMI RAKYAT BERHARAP AGAR PEMBANGUNAN MENTALITAS ANGGOTA POLRI DIBANGUN LUAS,VIA PENGAJIAN DSB,MENDEKATLAH PADA ULAMA–KARNA TNI/POLRI DIBANGUN BRASAL DARI LASKAR PESANTREN PARA ULAMA.

    Suka

  7. DEWAN PIMP.RANTING PARTAI AMANAT NASIONAL PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL BANTEN MENGUSULKAN KEPADA SAUDARAKU PANGLIMA TNI,MENHAN,PIMP.FRAKSI PAN KOMISI I DPR RI,MENHUT,PEMDA PROPINSI,MEMBUKA PROGRAM NASIONAL,DI SAAT HUT TNI TAHUN 2012, 1.TNI&POLRI MEMBANGUN DESA-WIL.TERPENCIL,PULAU TERLUAR NKRI.2.GERAKAN MENANAM POHON,MEMBUKA HUTAN MANGROVE,MENANAM TANAMAN PRODUKTIF BERSAMA RAKYAT DITINGKAT BATALYON-KESATUAN YANG ADA,KAMI BERHARAP PROGRAM INI SMOGA SAJA DAPAT TERJALIN KOMUNIKASI 2 ARAH.TRIMS ASPIRASI PAN.

    Suka

  8. kapan2 bikin buku “Meriam Artileri Indonesia” yang mengupas semua meriam Armed,Arhanud TNI AD maupun Marinir,dan Paskhas,karena topik satu ini lebih “tertutup” dibanding Kavaleri TNI.

    Suka

  9. gimana gak tertutup komrad partai…lha wong isinya meriam sundut semua….malu sama musuh dan calon musuh…

    Suka

    • JLEBBB!…..kenyataan mmg sangat menyayat hati 🙂 anyway calon/ musuh indo juga kgk dungu loh gan….lebih baik jalanin strategi seperti skarang “tekan,jinakkan dan pecah belah” lebih ekonomis di kantong daripada harus “declare war” langsung 😀 lha wong didiemin aja rakyat indo udah bisa saling bunuh kok 😛 belon lagi “raja2x kecil” di daerah sana…tinggal TNI yg mlongo dng peralatan jaman “ki benen” hrs jagain segini luas negara….belon janji2x palsu dng nama “renumerasi”,”resentra” dan “MEF”

      Suka

  10. janji janji tinggal janji bang….mangkenye suruh bikin kontrak politik tuh anggota hewan komisi 1.kalo dlm 2 tahun kedepan indonesia gigi militer indo masih meronggos gak karuan,mereka hrs rela di taruh di karang unarang tuh jagain ambalat.kalo gak kita iket di ujung roket RHAN trs tembakin ke teri class malay.itu br solusi…

    Suka

  11. erwin santoso

    modernisasi seharusnya melihat keuangan negara, jika keuangan
    negara mnim tentu tdk akan diprioritaskan, lebih baik mencari solu
    si agar kita tdak ketinggalan senjata dg negara lain.

    Suka

  12. jHæMë§ ßœñ

    gan tentang howitzer buatan pindad lagi donk

    Suka

  13. sebagai koreksi aja gan…. yonarmed 10/2/1 Kostrad tdk memakai meriam ini… tapi meriam 105/tarik…. sbeleum nanti diganti oleh astros…. untuk jajaran Menarmed 2/1 Kostrad sekarang hanya Yonarmed 13/2/1 Kostrad yg masih memakai meriam ini…..

    Suka

Tinggalkan komentar